7 KESALAHAN BERFIKIR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

b.jpg

Kesalahan berfikir (Fallacy) adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak logis, salah arah, menyesatkan, suatu gejala berpikir yamg disebabkan pemaksaan prinsip–prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya. Kesesatan penalaran terdapat pada siapa saja bukan dalam fakta–fakta, akan tetapi dari bentuk penarikan kesimpulan salah karena tidak dari premis–premis yang menjadi acuan. Ada berbagai macam kesalahan berpikir sebanyak 7 (tujuh) yang saya akan uraikan dalam aktifitas sehari-hari:

  1. Kekeliruan Karena Menyimpulkan dari Dua Premis yang Negatif

Kekeliruan berfikir karena mengambil kesimpulan dari dua premis negative. Apabila terjadi demikian sebenarnya tidak bisa ditarik konklusi. Contoh : Tidak satu pun barang yang baik itu murah dan semua barang di toko itu adalah tidak murah, jadi kesemua barang di toko itu adalah baik.

  1. Kekeliruan dalam Bentuk Disjungtif

Kekeliruan berfikir terjadi dalam silogisme disjungtif karena mengingkari alternative pertama, kemudian membenarkan alternatif lain. Padahal menurut patokan, pengingkaran alternatif pertama, bisa juga tidak terlaksananya alternatif yang lain.
Contoh : Dia pergi ke Makassar atau ke Bulukumba. Ternyata dia tidak di Makassar, berarti dia ada di Bulukumba. (Dia bisa tidak di Makassar maupun di Bulukumba)

  1. Kekeliruan Karena Mendasarkan Diri pada Kekuasaan

Kekeliruan berfikir karena berargumen dengan kekuasaan yang dimiliki, seperti menolak pendapat/argumen seseorang dengan menyatakan: “Kau masih juga membantah pendapatku. Kau baru satu tahun kuliah disini, aku sudah lima tahun”.

  1. Kekeliruan Karena Alasan Terlalu Sederhana

Kekeliruan berfikir karena berargumentasi dengan alasan yang tidak kuat atau tidak cukup bukti, seperti:  Kendaraan buatan Yamaha adalah terbaik, karena Lorenzo juara Moto GP.

  1. Kekeliruan Karena Argumen yang Tidak Relevan

Kekeliruan berfikir karena mengajukan argument yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang menjadi pokok pembicaraan, seperti :

Pisau silet itu berbahaya daripada peluru, karena tangan kita seringkali teriris oleh pisau silet dan tidak pernah oleh peluru. Contoh lain : Kau tidak mau mengenakan baju yang aku belikan. Apakah engkau mencintaiku?

  1. Kekeliruan Karena Kurang Tahu

Kekeliruan berfikir karena menganggap bila lawan bicara tidak bisa membuktikan kesalahan argumentasinya, dengan sendirinya argumentasi yang dikemukakannya benar, seperti : Sudah beberapa kali kau kemukakan alasanmu tetapi tidak terbukti gagasanku salah. Contoh lain : Inilah buktinya bahwa pendapatku benar.Kalau kau tidak bisa membuktikan bahwa hantu itu ada maka teranglah pendapatku benar, bahwa hantu itu tidak ada.

7. Kekeliruan Karena Mengundang Belas Kasihan

Kekeliruan berfikir karena menggunakan uraian yang sengaja menarik belas kasihan untuk mendapatkan konklusi yang diharapkan. Contoh Mahasiswa ingin dapat ikut ujian, padahal ia banyak malas: “Saya sampaikan permohonan ini pada Bapak Dosen, bukan untuk kepentingan saya sendiri, tetapi menyangkut permasalahan mahasiswa STAIN Parepare secara umum. Mahasiswa kuliah untuk mengejar cita-cita. Kami datang ke perguruan tinggi berbekal do’a dan harapan orang tua. Orang tua kami bekerja keras untuk kami dapat kuliah disini. Hanya karena tidak dapat mengikuti ujian, dapat berpengaruh terhadap nilai dan semangat menuntut ilmu. Kami tidak ingin mengecewakan orang tua, Pak..”

Itulah uraian singkat saya tentang kesalahan berpikir (fallacy) dengan contohnya yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu kita pernah merasakan dan melakukannya, maka dari itu sebagai masyarakat ilmiah harus memulai sekarang mengurangi dalam kesalahan berpikir terutama dalam menulis makalah maupun dalam presentase.

Sumber: haramaincorner.wordpress.com.persentasi-kesalahan-berfikir

Tinggalkan komentar